Bisakah Vasektomi Menyebabkan Disfungsi Ereksi?
A
A
A
JAKARTA - Vasektomi merupakan operasi sederhana yang dilakukan oleh dokter dengan tujuan mencegah kehamilan secara permanen. Prosedur ini dikenal juga sebagai sterilisasi pria. Di mana tabung dalam skrotum yang membawa sperma akan dipotong, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan cairan semen.
Ada dua macam vasektomi yaitu metode insisi dan metode tanpa pemotongan. Metode tanpa pemotongan menyebabkan risiko infeksi yang lebih rendah dan juga waktu penyembuhan yang lebih cepat. Namun, beberapa orang menghindari vasektomi karena prosedur ini dipercaya dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Dilansir dari Boldsky, penelitian telah menunjukkan bahwa disfungsi ereksi merupakan kejadian yang sangat langka dan tidak mungkin terjadi. Pasalnya, vasektomi merupakan bentuk kontrasepsi di mana sperma tidak akan meninggalkan tubuh. Pria tetap akan dapat ereksi dan ejakulasi tapi air mani tidak akan mengandung sperma sehingga tidak ada risiko kehamilan.
Oleh karena itu, proses ereksi seharusnya tidak terpengaruh pasca vasektomi karena prosesnya tidak berkaitan. Singkatnya, vasektomi tidak akan memiliki efek pada orgasme atau ejakulasi. Air mani juga akan tetap terlihat dan terasa sama seperti sebelum vasektomi.
Meski tidak ada efek samping yang nyata setelah vasektomi, beberapa masalah pasca operasi terjadi. Di antaranya pendarahan, pembekuan darah di skrotum, memar skrotum, infeksi di tempat operasi, pembengkakan dan nyeri ringan atau ketidaknyamanan.
Sedangkan komplikasi yang jarang terjadi seperti nyeri kronis, peradangan karena sperma bocor, kegagalan vasektomi yang mengakibatkan kehamilan, nyeri yang memburuk selama ejakulasi (ketika ada penumpukan cairan di testis), pengembangan kista dekat tabung melingkar yang terletak pada testis atas dan adanya kantung berisi cairan di sekitar testis.
Ada dua macam vasektomi yaitu metode insisi dan metode tanpa pemotongan. Metode tanpa pemotongan menyebabkan risiko infeksi yang lebih rendah dan juga waktu penyembuhan yang lebih cepat. Namun, beberapa orang menghindari vasektomi karena prosedur ini dipercaya dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Dilansir dari Boldsky, penelitian telah menunjukkan bahwa disfungsi ereksi merupakan kejadian yang sangat langka dan tidak mungkin terjadi. Pasalnya, vasektomi merupakan bentuk kontrasepsi di mana sperma tidak akan meninggalkan tubuh. Pria tetap akan dapat ereksi dan ejakulasi tapi air mani tidak akan mengandung sperma sehingga tidak ada risiko kehamilan.
Oleh karena itu, proses ereksi seharusnya tidak terpengaruh pasca vasektomi karena prosesnya tidak berkaitan. Singkatnya, vasektomi tidak akan memiliki efek pada orgasme atau ejakulasi. Air mani juga akan tetap terlihat dan terasa sama seperti sebelum vasektomi.
Meski tidak ada efek samping yang nyata setelah vasektomi, beberapa masalah pasca operasi terjadi. Di antaranya pendarahan, pembekuan darah di skrotum, memar skrotum, infeksi di tempat operasi, pembengkakan dan nyeri ringan atau ketidaknyamanan.
Sedangkan komplikasi yang jarang terjadi seperti nyeri kronis, peradangan karena sperma bocor, kegagalan vasektomi yang mengakibatkan kehamilan, nyeri yang memburuk selama ejakulasi (ketika ada penumpukan cairan di testis), pengembangan kista dekat tabung melingkar yang terletak pada testis atas dan adanya kantung berisi cairan di sekitar testis.
(nug)